Ingin penjualan produk Anda makin laris? Sebaiknya, pahami terlebih dahulu bagaimana psikologi pelanggan ketika akan membeli sebuah produk menggunakan psikologi marketing.
Apa itu psikologi marketing? Inilah ilmu marketing produk yang setiap pebisnis perlu tahu. Nah, pada artikel ini kami akan membahasnya secara lengkap. Mulai dari pengertian hingga trik-trik psikologi marketing yang bisa meningkatkan penjualan.
Yuk simak artikel ini lebih lanjut!
Apa itu Psikologi Marketing?
Psikologi marketing adalah ilmu marketing yang mempelajari psikologi pelanggan saat membeli suatu produk. Mulai dari motif emosi hingga kecenderungan psikologis yang jadi dasar keputusannya. Dengan memahami psikologi marketing, Anda bisa membuat strategi memasarkan produk dengan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Bisa dari harga, kemudahan, value dan hal lain yang terkait dengan emosi konsumen. Pada akhirnya, calon konsumen tentu tidak bisa menolak tawaran produk Anda apabila sesuai dengan kecenderungan psikologi yang mereka miliki.
Itulah salah satu alasan kenapa pemilik bisnis mulai menjalankan psikologi marketing sebagai strategi utama dalam meningkatkan penjualan secara efektif.
Prinsip Psikologi Marketing
Berikut ini merupakan prinsip perilaku konsumen dalam psikologi marketing yang berkaitan dengan upaya dalam mengembangkan sebuah bisnis:
- Priming – Dalam ilmu psikologi, Priming dijelaskan sebagai suatu keadaan dimana stimulus atau kejadian dapat menambah informasi tertentu yang telah diingat sebelumnya. Banyak pebisnis yang menggunakan teknik pemasaran priming secara halus. Anda dapat membantu pengunjung website untuk mengingat informasi penting tentang brand Anda, atau bahkan dapat mempengaruhi perilaku pembelian mereka.
- Timbal Balik – Secara sederhana, jika seseorang melakukan sesuatu untuk Anda, maka Anda akan secara alami ingin melakukan sesuatu untuk mereka. Dalam bisnis ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengambil keuntungan timbal balik ini. Mulai dari voucher, suvenir kaos bermerek, ebook eksklusif dan lain sebagainya.
- Social Proof atau bukti sosial – adalah teori bahwa orang akan mengadopsi keyakinan atau tindakan sekelompok orang yang mereka sukai atau percayai. Salah satu cara mudah untuk membuat sebagian besar social proof adalah melalui website atau blog.
- Decoy Effect – Menyediakan beberapa pilihan produk yang hampir sama dengan harga yang berbeda akan membuat orang memiliki banyak pilihan sebelum memutuskan membeli barang tersebut. Teknik ini yang sering disebut dengan Decoy Effect yang merupakan teknik psikologis yang sangat kuat dan efektif.
- Prinsip kelangkaan – Prinsip ini akan kembali pada rumus semakin jarang kesempatan, konten, atau produk yang lebih berharga, maka orang akan semakin mudah tertarik untuk memilikinya. Tetapi penting untuk diperhatikan jika ingin menerapkan prinsip ini. Jika Anda mendekati konsep kelangkaan seolah-olah barang sangat langka, padahal produk tersebut sangat populer, maka bisa jadi orang akan sangat reseptif.
Trik Psikologi Marketing untuk Meningkatkan Penjualan Anda
Berikut ini adalah trik psikologi marketing yang bisa Anda coba:
-
Gunakan Angka 9 Pada Harga Produk
Anda tentu pernah melihat sebuah produk dengan harga Rp 199.999, kan? Anda mungkin akan beranggapan produk itu cukup murah karena tidak sampai Rp 200.000. Lalu, Anda pun memutuskan untuk membelinya.
Nah, trik psikologi marketing ini disebut dengan charm price. Dua harga yang sama bisa tampak sangat berbeda dan berhasil menarik minat konsumen. Padahal, selisihnya sebenarnya sangat sedikit.
Trik ini cukup efektif untuk meningkatkan penjualan pada berbagai jenis produk. Mulai dari fisik hingga produk digital. Anda bisa mencobanya dalam kampanye marketing Anda. Faktanya, produk yang dijual menggunakan charm price memiliki penjualan 24% lebih tinggi dibanding produk dengan harga asli.
Baca Juga: Strategi Digital Marketing Paling Efektif
-
Bandingkan Harga Awal dengan Harga Diskon
Bagi konsumen, diskon selalu menarik. Namun, tawaran diskon dengan membandingkan dengan harga aslinya, tentu akan membuat konsumen semakin tertarik.
Alasannya, konsumen dapat melihat besarnya manfaat yang didapatkan berkat adanya penurunan harga. Contohnya seperti penulisan harga spesial di bawah ini.
Baca juga: 5 Peluang Bisnis Online Menguntungkan yang Mudah Dijalankan
-
Decoy Effect
Dalam ilmu psikologi marketing ada trik yang bernama Decoy Price, yaitu menyediakan tiga opsi harga supaya pelanggan membeli produk yang lebih mahal. Trik ini sudah sering kita jumpai, tapi awalnya banyak digunakan oleh pemilik bioskop untuk menjual popcorn
Katakanlah, sebuah popcorn ukuran kecil dijual seharga Rp 25.000,- dan ukuran besar dijual Rp 45.000,-. Dengan opsi harga ini, mayoritas pelanggan mungkin memilih ukuran kecil karena lebih murah.
Nah, ketika pihak bioskop membuat ukuran sedang dengan harga Rp 40.000,- pelanggan akan mulai berpikir untuk membeli ukuran besar.
Apa alasannya? Dengan selisih harga Rp 5.000,- ukuran besar tentu memberi keuntungan lebih banyak kepada konsumen, yaitu mendapat popcorn lebih banyak dibanding ukuran sedang.
-
Buat Kesan “Takut Ketinggalan” atau “Langka” akan Produk yang Anda Jual
Anda pernah kan berniat membeli suatu produk dan mendapati stoknya tersisa hanya dua buah? Lalu tanpa pikir panjang, Anda langsung membelinya karena takut kehabisan.
Nah, kesan langka pada produk adalah salah satu penerapan ilmu psikologi marketing yang bisa Anda gunakan lho.
Selain menampilkan jumlah stok produk yang terbatas, gunakanlah call to action seperti “beli sekarang” atau “hanya berlaku hari ini”. Secara psikologi, hal ini akan memunculkan kesan urgensi untuk segera membeli produk karena takut kehabisan.
-
Beri Pelanggan Produk Gratis
Ketika seseorang memberi Anda hadiah, pasti Anda senang dan ingin membalas pemberiannya, kan? Hal ini juga terjadi pada pelanggan Anda ketika mendapatkan produk gratis. Dalam ilmu psikologi marketing, fenomena di atas disebut dengan reciprocity. Jenis produk gratis yang diberikan bisa disesuaikan dengan jenis bisnis dan minat konsumen Anda.
Anda pernah membeli produk setelah membaca review baik dari pelanggan lain? Itu adalah efek dari Social Proof, yaitu fenomena psikologis di mana calon pelanggan membeli produk karena pengalaman baik dari pelanggan lainnya. Review yang baik akan membuat pelanggan baru lebih yakin untuk membeli produk. Faktanya, media sosial atau website yang menampilkan review produk memiliki konversi pembelian 3,5 kali lebih tinggi daripada laman tanpa review.
Anda bisa menggunakan Social Proof dengan membuat konten review influencer di media sosial. Bisa juga menampilkan review dari pelanggan yang ditampilkan di website toko online Anda.
-
Tunjukkan Unique Selling Point Produk Anda
Unique Selling Point atau USP adalah modal penting untuk menarik pelanggan. Terutama, pada niche bisnis dengan kompetitor yang cukup banyak. Alasannya, pelanggan selalu ingin mendapatkan value lebih dari pembelian produk yang mereka lakukan. Tidak hanya dari sisi harga yang lebih murah, USP juga dapat berupa kemudahan pelanggan untuk dapat menggunakan produk dengan baik. Dengan begitu, pelanggan akan menilai harga produk Anda setara dengan manfaat yang mereka dapatkan. Sehingga mereka tidak ragu untuk membeli produk Anda.
-
Gunakan Goal Gradient Effect
Menampilkan alur pemesanan produk di website dengan jelas bisa meningkatkan penjualan. Dalam ilmu psikologi marketing, cara ini disebut Goal Gradient Effect. Kenapa bisa begitu? Sebab, pelanggan cenderung termotivasi melanjutkan proses pembelian ketika melihat alur pemesanan produk yang jelas dari awal hingga akhir. Dari contoh di atas, pelanggan bisa tahu bahwa ada lima tahapan pembelian dari memasukkan ke keranjang sampai proses pembayaran dan dinyatakan berhasil.
Semoga penjelasan artikel di atas bermanfaat.