Karakteristik Jenis-Jenis Beton yang sering digunakan pada Konstruksi Bangunan
Beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari campuran antara agregat dan bahan pengikat. Beton banyak digunakan di dalam pembuatan suatu konstruksi bangunan karena mempunyai kekuatan yang sangat kokoh, strukturnya yang tangguh, permukaannya rata, serta memiliki tekstur yang halus.
Dengan seiring berjalannya waktu, jenis-jenis beton kini telah mengalami perkembangan yang begitu pesat sehingga jumlahnya sangat variatif dan bermacam-macam. Menariknya, setiap jenis beton mempunyai sifat dan karakteristik masing-masing yang begitu unik.
Penasaran apa saja? Simak penjelasan mengenai beton dibawah ini, antara lain:
- Beton Bertulang
Beton bertulang merupakan beton yang terbentuk dari campuran antara adukan beton dengan tulangan baja. Beton bertulang tercipta dari ide untuk membuat material baru yang kuat terhadap beban tekan dan beban tarik sekaligus. Perlu diketahui, beton memiliki sifat kuat terhadap gaya tekan tetapi lemah dengan gaya tarik. Oleh karena itu, tulangan baja sengaja ditanamkan ke dalamnya agar kekuatan beton terhadap gaya tarik pun meningkat.
Pada umumnya beton bertulang dipakai pada struktur bentang lebar seperti : pelat lantai, kolom bangunan, jalan, jembatan, dll.
- Beton Mortar/Beton Semen
Beton mortar adalah beton yang terbuat dari campuran antara mortar semen, pasir, dan air dengan perbandingan tertentu. Bahan baku untuk membuat beton mortar terdiri atas mortar, pasir, dan air. Ada 3 macam mortar yang sering digunakan antara lain semen, kapur, dan lumpur. Beton mortar semen yang dilengkapi dengan anyaman tulangan baja di dalamnya disebut ferro cement. Beton ini memiliki kekuatan tarik dan daktilitas yang baik.
- Beton Pracetak
Beton pracetak adalah beton yang dicetak di luar area pengerjaan suatu proyek pembangunan. Beton ini sengaja dibuat di tempat lain supaya lebih praktis, mutunya terjaga dengan baik, serta tidak mengotori lokasi kerja. Selain itu, pemilihan beton tersebut juga kerap didasari pada sempitnya lokasi proyek dan tidak adanya tenaga yang tersedia. Beton pracetak ini selanjutnya dikirim ke lokasi proyek saat hendak dipasang. Biasanya beton pracetak diproduksi oleh perusahaan yang bergerak secara khusus di bidang pembangunan dan pengadaan material.
- Beton Prategang
Pembuatan beton prategang ini sangat mirip dengan beton bertulang. Sedikit perbedaan terletak pada tulangan baja yang akan dimasukkan ke dalam beton tersebut, di mana tulangan baja pada beton prategang harus ditegangkan terlebih dulu sebelum ditanamkan ke dalam beton. Tujuannya supaya beton yang dihasilkannya nanti tidak mengalami keretakan walaupun harus menahan beban lentur yang begitu besar.
Penerapan beton pra-tegang ini juga banyak ditujukan untuk menahan atau menyangga struktur bangunan bentang lebar.
- Beton Ringan
Sesuai dengan namanya, beton ringan terdiri dari agregat yang memiliki bobot ringan. Beberapa orang juga kerap menambahkan zat aditif yang bisa membentuk gelembung-gelembung udara di dalam beton. Semakin banyak jumlah gelembung udara yang tersimpan pada beton, maka pori-porinya pun akan semakin bertambah sehingga ukurannya juga bakal kian membesar. Hasilnya, bobot beton tersebut lebih ringan daripada beton lain yang memiliki ukuran sama persis.
Beton ringan ini biasanya diaplikasikan pada bagian konstruksi dinding non-struktur.
- Beton Non-Pasir
Proses pembuatan beton non-pasir sama sekali tidak menggunakan pasir, melainkan hanya material-material yang terdiri atas kerikil, semen, dan air. Hal ini menimbulkan terbentuknya rongga udara di antara celah-celah kerikil sehingga total berat jenisnya pun menjadi lebih rendah. Karena beton non-pasir tidak menggunakan pasir, maka kebutuhan semen pada beton ini juga lebih sedikit.
Penggunaan beton non-pasir misalnya pada struktur ringan, kolom dan dinding sederhana, bata beton, serta buis beton.
- Beton Hampa
Beton hampa merupakan jenis beton yang unik. Hal ini tidak terlepas dari proses pembuatan beton tersebut. Dalam pembuatan beton hampa ini, beton menjadi hampa karena dilakukan penyedotan air pengencer yang terkandung di dalam adukan beton menggunakan vakum khusus. Akibatnya beton pun hanya mengandung air yang sudah bereaksi dengan semen saja. Sehingga kekuatan yang dimilikinya pun sangat tinggi.
Beton hampa banyak dimanfaatkan pada gedung pencakar langit.
- Beton Massa
Beton massa adalah beton yang dibuat dalam jumlah yang banyak sekaligus. Penuangan beton ini sangat besar di atas kebutuhan rata-rata beton pada umumnya. Begitu pula dengan faktor perbandingan antara volume beton dan luas permukaannya pun sangat tinggi. Selain itu, beton ini juga mempunyai dimensi yang begitu besar. Ukuran dimensinya sendiri lebih dari 60 cm.
Beton massa banyak diaplikasikan pada pembuatan pondasi berukuran besar, pilar-pilar bangunan, bendung, dan bendungan.
- Beton Siklop
Beton siklop merupakan beton yang menggunakan agregat cukup besar sebagai bahan pengisi tambahannya. Ukuran penampang agregat tersebut berkisar antara 15-20 cm. Seanjutnya bahan ditambahkan ke dalam adukan beton normal sehingga dapat meningkatkan kekuatannya.
Penggunaan beton siklop mampu menghemat biaya pembuatan biaya konstruksi bangunan secara signifikan tanpa mengesampingkan kualitasnya untuk jenis bangunan-bangunan tertentu.
Beton siklop sering kali dibangun pada bendungan, jembatan, dan bangunan air lainnya.
- Beton Serat
Secara prinsip, beton serat dibuat dengan menambahkan serat-serat tertentu ke dalam adukan beton. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dari beton yang dihasilkannya. Contoh-contoh serat yang banyak digunakan di dalam pembuatan beton serat di antaranya yaitu asbestos, plastik, kawat baja, hingga serat alami dari tumbuh-tumbuhan. Penambahan serat ini memang sengaja dimaksudkan untuk menaikkan daktailitas pada beton tersebut sehingga beton pun lebih kuat dan tidak mudah mengalami keretakan.