Pada artikel ini kita tidak hanya membahas tentang masalah yang kerap menghantui bisnis online, tapi juga solusi dari setiap permasalahannya.
Penasaran? Yuk simak sampai selesai!
7 Masalah yang Menyebabkan Bisnis Gagal Beralih ke Online
Terdapat beberapa masalah yang perlu Anda waspadai jika tertarik untuk beralih ke online. Berikut di antaranya:
-
Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas
Setiap bisnis yang beralih ke online memang pasti punya tujuan. Contohnya seperti menjangkau pasar yang lebih luas atau mungkin meningkatkan kredibilitas bisnis. Tapi, apakah tujuannya sudah direncanakan secara detail?
Hal ini penting, karena tujuan yang Anda tetapkan akan berpengaruh pada keputusan bisnis Anda dalam jangka panjang. Jika tidak direncanakan secara matang, tentu Anda akan kesulitan untuk menentukan arah bisnis online Anda ke depannya.
Mereka yang tidak menetapkan tujuan bisnisnya secara jelas, akan sulit untuk memutuskan apakah platformnya akan lanjut sebagai platform retail online atau online marketplace.
Solusi:
Agar bisnis Anda tidak kehilangan arah, berikut adalah beberapa hal yang wajib Anda rencanakan sebelum go online:
- Tujuan utama beralih ke online : Contohnya, apakah Anda ingin membangun platform e-commerce terbaik di industri tertentu? Atau Anda hanya ingin membangun komunitas customer?
- Sumber daya yang dimiliki : Apakah bisnis Anda sudah punya SDM dan infrastruktur untuk mendukung proses beralih ke online?
- Model bisnis : Model bisnis apakah yang akan Anda gunakan saat beralih ke online? Apakah B2B, B2C, atau jenis model bisnis lainnya? Anda bisa membuat bisnis model yang tepat dengan bisnis model canvas.
Setelah merencanakan seluruh aspek tersebut, ada baiknya Anda juga menyiapkan peta perkembangan bisnis digital Anda ke depannya. Dengan begitu, Anda dapat merencanakan langkah-langkah yang perlu ditempuh agar platform online Anda bisa terus berkembang.
-
Belum Siap untuk Beralih ke Online
Berdasarkan riset, 44% pebisnis yang beralih ke online mengatakan bahwa kurangnya skill dan wawasan ilmu digital dapat menghambat kesuksesan bisnis. Itulah mengapa Anda perlu menambah wawasan sebelum beralih ke online, khususnya tentang digital marketing.
Mengapa demikian? Karena, setelah mempelajari digital marketing, Anda akan memahami berbagai metode untuk membuat bisnis Anda sukses di dunia digital. Contohnya seperti:
- SEO (Search Engine Optimization) – Menaikkan peringkat website Anda di mesin pencari. Sehingga bisnis Anda bisa ditemukan banyak orang.
- SEM (Search Engine Marketing) – Mengiklankan website Anda di mesin pencari.
- Social Media Marketing – Mempromosikan produk dan bisnis Anda via media sosial.
- Email Marketing – Menggunakan email untuk mempromosikan produk atau membangun reputasi bisnis.
Solusi:
Mulailah menggali wawasan tentang digital marketing. Baik melalui artikel blog, video YouTube, atau kursus online.
Contohnya seperti blog.akmakom. Platform e-learning yang satu ini disediakan oleh AKMAKOM untuk pengguna yang ingin belajar lebih dalam tentang digital marketing. Jika Anda membutuhkan tempat pelatihan, Anda bisa berkunjung ke Akmakom.com untuk mencari pelatihan online atau offline.
Banyak bisnis yang gagal karena lebih mementingkan pengembangan platform daripada melakukan segmentasi pasar.
Oleh karena itu, pada saat Anda memutuskan untuk beralih ke online, pastikan platform Anda benar-benar mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
Solusi:
Salah satu solusi terbaik untuk memahami konsumen adalah dengan membuat buyer persona. Singkatnya, buyer persona adalah gambaran profil target konsumen Anda. Setelah membuat persona, Anda dapat memahami berbagai permasalahan yang dihadapi target konsumen dan menawarkan solusi yang lebih baik untuk mereka.
Contohnya, terdapat sebuah bisnis dari salah satu platform e-commerce yang cukup populer di kalangan reseller dan dropshipper, mereka menyadari bahwa mayoritas pembeli dari platform mereka adalah orang-orang yang mencari produk dengan harga kompetitif untuk dijual kembali. Di sini mereka memahami karakteristik konsumen mereka. Sehingga, mereka fokus menawarkan harga termurah. Tidak hanya itu, mereka juga kerap menawarkan orang-orang untuk menjadi dropshipper melalui program afiliasi mereka.
Bayangkan jika bisnis tersebut tidak memahami keinginan konsumen. Bisa saja mereka salah langkah dalam menjalankan pemasaran. Mereka juga mungkin akan bingung menentukan keunggulan kompetitif platformnya.
Nah, setelah menawarkan apa yang konsumen inginkan, apakah semuanya sudah selesai?Tentu saja tidak. Anda masih harus terus mengawasi tren di pasar. Karena permintaan pasar akan terus berubah seiring berjalannya waktu. Dan Anda harus siap ketika terjadi perubahan.
Lalu, bagaimana cara untuk memantau perkembangan tren di pasar?
Anda dapat menggunakan Google Trends. Alat ini dapat menunjukkan grafik tren pencarian dari berbagai industri. Sehingga, Anda dapat memonitor apa yang target konsumen Anda inginkan. Dengan terus memonitor keinginan konsumen, Anda dapat mengembangkan pasar sekaligus mempertahankan konsumen.
Pastikan Anda selalu mengidentifikasi keinginan konsumen, serta membangun strategi-strategi baru yang dapat membuat konsumen Anda tetap bertahan.
Baca juga: 15 Marketing Tools untuk Digital Marketing
-
Pemasaran Online Belum Tereksekusi dengan Baik
Pemasaran online yang belum tereksekusi dengan baik akan mempengaruhi bisnis Anda dalam mencapai target keuntungan.
Untuk mengatasi hal ini, Anda perlu melakukan perencanaan secara lebih mendetail. Sehingga, kemungkinan kegagalannya akan semakin lebih kecil.
Lalu apa yang perlu Anda lakukan agar pemasaran online tereksekusi dengan baik?
Solusi:
Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti agar kampanye pemasaran Anda terencana dengan baik, antara lain:
- Tetapkan tujuan pemasaran Anda – Apakah Anda ingin meningkatkan brand awareness? Meningkatkan jumlah penjualan? Atau memperluas pangsa pasar?
- Manfaatkan sales funnel – Sales funnel adalah model yang dapat menjelaskan apakah konsumen masih di fase “belum mengenal produk Anda” atau “ingin membeli produk Anda”. Ini penting, karena setiap fase membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda. Klik artikel ini untuk belajar lebih lanjut tentang sales funnel.
- Pilih saluran pemasaran – Gunakan saluran pemasaran yang sesuai dengan tujuan pemasaran dan sales funnel. Contohnya, jika Anda ingin memperkuat hubungan dengan konsumen yang sudah mengenal brand Anda, maka saluran yang tepat adalah email marketing. Karena, saluran ini memungkinkan Anda untuk terhubung dan berinteraksi langsung dengan mereka.
- Tentukan periode pemasaran – Kapankah Anda ingin menjalankan kampanye pemasarannya? Tentukan deadline, sehingga progress-nya bisa lebih terukur.
Setelah itu, Anda tinggal mengeksekusi rencana pemasaran online Anda. Jangan lupa untuk memantau performa kampanye pemasaran Anda dari waktu ke waktu.
-
Kehabisan Dana
Masalah ini biasanya dialami oleh bisnis yang sejak awal sudah memasang budget yang tinggi untuk pemasaran online.
Lalu apa yang perlu Anda lakukan agar bisnis dapat terhindar dari hal tersebut?
Solusi:
Kampanye marketing yang efektif biasanya hasil dari trial and error. Butuh waktu untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasarannya. Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan testing terlebih dulu sebelum menghabiskan banyak dana untuk pemasaran online.
Mari kita ambil contoh. Misalkan Anda punya dana sebesar lima juta rupiah untuk biaya iklan di Google. Sebelum merilis iklannya, Anda perlu melakukan eksperimen terlebih dahulu untuk memastikan bahwa targeting-nya sudah tepat dan mampu memberikan keuntungan maksimal.
Selain melakukan testing, solusi lain yang bisa Anda coba adalah menggunakan metode pemasaran yang gratis seperti SEO dan social media marketing.
-
Value Proposition yang Kurang Menarik
Value proposition adalah nilai atau manfaat yang perusahaan tawarkan ke konsumen. Setiap bisnis pasti punya value proposition. Akan tetapi, apakah value proposition yang ditawarkan menarik dan sesuai dengan minat konsumen?
Berikut adalah beberapa contoh value proposition dari berbagai industri:
- Agen travel – Menyediakan pengalaman traveling tak terlupakan dengan harga yang terjangkau.
- Bisnis kuliner – Menyajikan cita rasa terbaik, ditemani pemandangan yang menarik.
- Bisnis laundry – Membuat seluruh pakaian Anda bersih dan wangi plus free delivery.
Biasanya bisnis mempunyai value proposition yang cukup kuat pada awalnya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu daya tarik value mereka semakin pudar seiring meningkatnya dominasi kompetitor.
Solusi:
Solusi agar produk Anda terlihat lebih menarik yaitu Anda perlu menyesuaikan manfaatnya dengan minat konsumen. Dan waktu terbaik untuk merancang value proposition adalah ketika Anda membuat persona. Karena, Anda bisa langsung mencocokkan manfaat produk Anda dengan permasalahan yang dihadapi konsumen.
Contohnya, Anda mengetahui bahwa konsumen menginginkan produk yang harganya lebih terjangkau, maka Anda bisa menawarkan opsi produk yang lebih ekonomis.
Salah satu alat terbaik untuk merancang value proposition adalah value proposition canvas. Dengan alat ini, Anda bisa mengidentifikasi solusi terbaik untuk mengatasi setiap permasalahan konsumen. Sehingga, value yang ditawarkan menjadi lebih menarik.
Nah, walaupun Anda sudah menemukan value proposition yang tepat, pastikan Anda terus mengevaluasi value proposition yang Anda tawarkan. Apakah value-nya masih relevan dengan kebutuhan konsumen saat ini? Jika tidak, Anda bisa menyesuaikan ulang value-nya dengan kebutuhan konsumen.
Contohnya, misalkan sebelumnya Anda menjual makanan dengan porsi besar. Tapi karena konsumen saat ini lebih suka porsi kecil, Anda bisa menawarkan porsi yang lebih sedikit.
-
Tidak Mampu Bersaing
Hal ini wajar, karena ketika suatu bisnis masuk ke dalam industri, mereka tidak hanya menghadapi bisnis yang levelnya sama, tapi juga bisnis yang skalanya lebih besar.
Oleh karena itu, sebelum beralih ke online, ada baiknya Anda mengidentifikasi para pesaing bisnis Anda terlebih dulu. Sehingga, Anda bisa memposisikan bisnis Anda secara tepat di dalam peta persaingan.
Solusi:
Pertama, cari tahu siapa kompetitor bisnis Anda. Contohnya, misalkan bisnis Anda bergerak di industri tekstil (batik), maka Anda harus tahu bisnis apa saja yang bergerak di industri yang sama. Intinya, yang masuk ke dalam kategori “kompetitor” adalah bisnis yang menargetkan konsumen yang sama dengan bisnis Anda.
Jadi, pesaing Anda bukan hanya bisnis yang menjual kerajinan batik. Tapi juga bisnis yang menjual jenis lain, seperti kerajinan sulam, jahit perca, tenun, hingga makrame. Karena seluruh produk tersebut sama-sama dicari oleh konsumen yang ingin membeli kerajinan tekstil.
Setelah mengetahui siapa saja yang menjadi kompetitor bisnis Anda, lakukan analisis dengan menggunakan teknik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats)
Jadi, dengan analisis SWOT, Anda harus mengidentifikasi empat aspek:
- Strengths (Kekuatan) : keunggulan internal yang dimiliki bisnis Anda/kompetitor.
- Weakness (Kelemahan) : kelemahan internal yang dimiliki bisnis Anda/kompetitor.
- Opportunities (Peluang) : faktor eksternal yang dapat menjadi peluang untuk bisnis Anda/kompetitor.
- Threats (Ancaman) : hal-hal yang mengancam bisnis Anda/kompetitor secara eksternal.
Setelah melakukan analisis SWOT, yang perlu Anda lakukan adalah merancang strategi. Dengan begitu, peluang bisnis Anda untuk bertahan akan lebih menjadi lebih baik. Hal ini tentu akan mempengaruhi keberlanjutan bisnis Anda di industri tersebut.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Promosi Bisnis Online